top of page
  • Writer's pictureISABC

ISABC Dorong Pemerintah Wujudkan Indonesia Sentral Ekonomi Syariah


President Indonesia Saudi Arabia Business Council (ISABC) Muhammad Hasan Gaido menegaskan Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, sudah semestinya menjadi sentral kegiatan ekonomi syariah. Karena itu pihaknya terus mendorong pemerintah untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah di dunia.


“Jangan sampai negeri ini hanya dijadikan sebagai pasar dari kegiatan ekonomi syariah dunia. Kita harus rebut pangsa pasar syariah dengan terus mendorong pemerintah dan swasta untuk mewujudkan sebagai sentral ekonomi syariah di berbagai sektor,” kata Hasan Gaido saat ditemui hajiumrahnews.com dalam pertemuan Silaturahim dan Rapat Pleno Pengurus ISABC di Hotel d’Arcici Jakarta, Senin (17/7).


Menurutnya, Indonesia yang berpenduduk 270 juta jiwa, dimana 87 persen adalah muslim, merupakan market yang besar. Karena itu pihaknya tengah merancang langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan dalam mewujudkan hal tersebut. Diantaranya adalah melakukan koresponden dan menggandeng pihak-pihak terkait seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kementerian Perdagangan, Kementerian Pariwisata, Kamar Dagang dan Industri (Kadin), dan yang lainnya.


“Kita akan sosialisasikan terus bahwa Indonesia sangat berpotensi menjadi sentral ekonomi syariah. Mulai dari kegiatan usaha perhotelan berkonsep syariah, restoran halal, perbankan syariah termasuk kegiatan ekspor dan impor yang dilandasi prinsip-prinsip syariah,” ujar Hasan Gaido yang juga tercatat sebagai Ketua Bilateral Kadin Komite Tetap Timur Tengah ini.


Menyikapi hal itu, Ketua Bidang Pariwisata ISABC, Ahmad Mustofa mengatakan secara riil, untuk aktivitas dan transaksi dunia pariwisata domestik saja, Indonesia adalah pangsa pasar yang besar dibandingkan dengan negara-negara lain. Betapa tidak, perputaran uang dari dunia pariwisata dalam negeri dengan penduduk yang besar dan wilayah yang luas dari Sabang hingga Merauke, Indonesia nilainya lebih besar jika dibandingkan dengan negara lain.


Ahmad mengatakan, hal ini bisa dilihat contohnya ketika musim lebaran tiba, penerbangan, transportasi darat dan laut begitu crowded. Pun sepanjang bulan puasa Ramadhan kemarin misalnya, berapa nilai transaksi belanja kaum muslim selama bulan puasa.


“Itu baru dalam satu momen saja, belum lagi pergerakan masyarakat dari satu destinasi wisata ke destinasi lainnya yang ada di negeri ini. Jika kondisi ini bisa kita manfaatkan dengan baik, maka dengan sendirinya Indonesia bisa menjadi pusat ekonomi syariah di negeri sendiri maupun dunia,” kata Direktur Operasional PT Jakarta Tourisindo selaku pengelola dari Grand Cempaka Hotel dan d’Arcici Hotel ini.


Karena itu, kata Ahmad, menjelang penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) 2017 yang akan digelar pada 11-15 Oktober mendatang,  pihaknya akan mengadakan serangkaian acara untuk mensukseskan hajatan pemerintah melalui kegiatan tersebut. “Terutama terkait dalam hal investasi syariah, halal tourism, halal trade dan lain sebagainya yang menjadi bagian dari aktivitas ekonomi syariah. Tentu ini juga upaya kita dalam mewujudkan Indonesia sebagai sentral ekonomi syariah dunia,” pungkasnya.


6 views0 comments
bottom of page